Pada awal Juni, Perserikatan Bangsa-Bangsa menaruh sorotan pada samudra. Konferensi Samudera pertama ini akan diadakan di Markas Besar PBB di New York, dari tanggal 5 - 9 Juni, dan "Our Oceans, Our Future" adalah tema Hari Laut Sedunia tahun ini yang jatuh pada tanggal 8 Juni. Konferensi tingkat tinggi tersebut akan menghadirkan pemimpin global, bisnis dan aktivis untuk membahas dan mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendesak tindakan untuk melestarikan dan menggunakan lautan, laut dan sumber daya laut di dunia.

Lautan yang sehat adalah kunci untuk melestarikan kesehatan dan kesejahteraan planet kita, dan sumber penghidupan penting untuk miliaran orang dan makhluk hidup lainnya di seluruh dunia, termasuk wanita. Meskipun wanita menghasilkan sekitar setengah tenaga kerja dalam pengolahan, pembersihan dan perdagangan ikan, pada tahun 2014, mereka hanya menyumbang 19 persen dari semua orang yang secara langsung terlibat dalam penangkapan atau pemanenan ikan liar dan budidaya ikan. Biasanya, perempuan di sektor perikanan sebagian besar terkonsentrasi pada pekerjaan musiman dengan keterampilan rendah, berpenghasilan rendah, tanpa perlindungan kesehatan, keselamatan dan hak-hak pekerja. Perempuan juga memperoleh sekitar 64 persen dari upah laki-laki untuk pekerjaan yang sama dalam akuakultur.

Di banyak belahan dunia, kontribusi perempuan, baik terhadap penghidupan berbasis laut dan upaya konservasi, tidak terlihat. Menjelang Konferensi Kelautan, Para wanita di PBB mengunjungi negara kepulauan Seychelles, untuk mendokumentasikan bagaimana perempuan memimpin konservasi laut dan pemanfaatan laut secara berkelanjutan.

Lautan dunia sedang dalam krisis. Perubahan iklim telah membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang, seperti halnya polusi dan pengasaman laut. Perempuan PBB bekerja untuk mengatasi kerentanan perempuan dan anak perempuan terhadap perubahan iklim dan memberdayakan mereka untuk memimpin upaya pelestarian lautan yang berkelanjutan.

Artikel Asli : www.unwomen.org