Senin, 02 Desember 2019 16:19
Bosan dengan liburan duniawi biasa? Suatu hari nanti Berjalan mungkin bisa naik roket dan mendapatkan kamar dengan pemandangan - seluruh planet - dari moonlight hotel angkasa.
Pada 2025, hotel pertama di luar angkasa bernama Stasiun Luar Angkasa Von Braun Rotating Space akan beroperasi. Artinya bertamasya ke luar negeri sama mudahnya seperti ke menara Eiffel atau ke Mekkah.
Pada akhirnya, pergi ke luar angkasa hanya akan menjadi pilihan lain yang akan dipilih umat manusia, untuk liburan mereka, seperti pergi berlayar, atau pergi ke Disney World," ujar Tim Alatorre, arsitek desain senior untuk Stasiun Luar Angkasa Von Braun Rotating Space.
DUNIA SEMAKIN MAJU, KINI LUAR ANGKASA JUGA PUNYA HOTEL!
Bosan dengan liburan duniawi biasa? Suatu hari nanti Berjalan mungkin bisa naik roket dan mendapatkan kamar dengan pemandangan - seluruh planet - dari moonlight hotel angkasa.
Pada 2025, hotel pertama di luar angkasa bernama Stasiun Luar Angkasa Von Braun Rotating Space akan beroperasi. Artinya bertamasya ke luar negeri sama mudahnya seperti ke menara Eiffel atau ke Mekkah.
Pada akhirnya, pergi ke luar angkasa hanya akan menjadi pilihan lain yang akan dipilih umat manusia, untuk liburan mereka, seperti pergi berlayar, atau pergi ke Disney World," ujar Tim Alatorre, arsitek desain senior untuk Stasiun Luar Angkasa Von Braun Rotating Space.
Stasiun Luar Angkasa Von Braun Rotating kemungkinan akan menjadi stasiun ruang angkasa komersial pertama dalam sejarah. Pengerjaannya selesai pada 2025, dan beberapa orang sudah menyebutnya sebagai hotel ruang angkasa pertama dalam sejarah.
Pengunjung hotel akan memiliki teknologi yang bagus. Turis luar angkasa, di Hotel Von Braun memiliki toilet dan pancuran di kamar mandi persis sebagaimana di Bumi. Air untuk memenuhi kebutuhan wisatawan didatangkan dari Bumi, dan didaur ulang di stasiun.
Stasiun ruang angkasa akan memiliki mode gravitasi yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan. Para tamu akan dapat mengambil bagian dalam bola basket gravitasi rendah, trampolin gravitasi rendah, dan panjat tebing, namun di beberapa lokasi gravitasinya hampir nol.
Mock-up hotel luar angkasa itu memiliki kamar-kamar persis hotel perkotaan di Bumi, yang trendi - kecuali pemandangannya yang tentu lebih oke. Wisatawan ruang angkasa, secara realistis, dapat melihat lekukan bumi dari kamar hotel mereka.
Soal sajian makanan, para tamu juga tak memakan makanan paketan atau instan. Namun mengudap makanan segar, sebagaimana hotel-hotel di bumi. Alatorre mengatakan hotel ini menampilkan "dapur layanan lengkap dengan semua hidangan yang Anda harapkan di kapal pesiar mewah atau di hotel besar."
Pada akhirnya, wisatawan akan dapat melakukan perjalanan ke luar angkasa, menuju ke stasiun ruang angkasa lain, bahkan ke bulan. Pengembang berharap stasiun ruang angkasa suatu hari nanti akan digunakan sebagai "pelabuhan" bagi mereka yang melanjutkan perjalanan ke bulan atau Mars. Space hotel akan dapat menampung 100 tamu per minggu saat diluncurkan.
Lalu apa rencana hotel itu pada 2030? Von Braun berencana memiliki setidaknya dua stasiun di orbit. Pada saat itu, stasiun tersebut dapat menampung 200 wisatawan per minggu dan memiliki sedikitnya 500 orang yang hidup secara permanen di orbit. Itu berarti total sekitar 10.000 orang dapat mengunjungi luar angkas per tahun.
Sementara perihal teknologi, Von Braun akan meningkatkan teknologi yang sudah digunakan di ISS. Untuk perjalanan ulang alik nantinya, Von Braun menggunakan beberapa moda pesawat ruang angkasa semisal SpaceX milik Elon Musk, Blue Origin karya Jeff Bezos, dan Virgin Galactic karya Richard Branson. Virgin Galactic diperkirakan akan melakukan penerbangan komersial pertama akhir tahun ini, sedangkan SpaceX diharapkan membawa wisatawan ke luar angkasa pada akhir tahun 2020.
Pengunjung hotel akan memiliki teknologi yang bagus. Turis luar angkasa, di Hotel Von Braun memiliki toilet dan pancuran di kamar mandi persis sebagaimana di Bumi. Air untuk memenuhi kebutuhan wisatawan didatangkan dari Bumi, dan didaur ulang di stasiun.
Stasiun ruang angkasa akan memiliki mode gravitasi yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan. Para tamu akan dapat mengambil bagian dalam bola basket gravitasi rendah, trampolin gravitasi rendah, dan panjat tebing, namun di beberapa lokasi gravitasinya hampir nol.
Mock-up hotel luar angkasa itu memiliki kamar-kamar persis hotel perkotaan di Bumi, yang trendi - kecuali pemandangannya yang tentu lebih oke. Wisatawan ruang angkasa, secara realistis, dapat melihat lekukan bumi dari kamar hotel mereka.
Soal sajian makanan, para tamu juga tak memakan makanan paketan atau instan. Namun mengudap makanan segar, sebagaimana hotel-hotel di bumi. Alatorre mengatakan hotel ini menampilkan "dapur layanan lengkap dengan semua hidangan yang Anda harapkan di kapal pesiar mewah atau di hotel besar."
Pada akhirnya, wisatawan akan dapat melakukan perjalanan ke luar angkasa, menuju ke stasiun ruang angkasa lain, bahkan ke bulan. Pengembang berharap stasiun ruang angkasa suatu hari nanti akan digunakan sebagai "pelabuhan" bagi mereka yang melanjutkan perjalanan ke bulan atau Mars. Space hotel akan dapat menampung 100 tamu per minggu saat diluncurkan.
Lalu apa rencana hotel itu pada 2030? Von Braun berencana memiliki setidaknya dua stasiun di orbit. Pada saat itu, stasiun tersebut dapat menampung 200 wisatawan per minggu dan memiliki sedikitnya 500 orang yang hidup secara permanen di orbit. Itu berarti total sekitar 10.000 orang dapat mengunjungi luar angkas per tahun.
Sementara perihal teknologi, Von Braun akan meningkatkan teknologi yang sudah digunakan di ISS. Untuk perjalanan ulang alik nantinya, Von Braun menggunakan beberapa moda pesawat ruang angkasa semisal SpaceX milik Elon Musk, Blue Origin karya Jeff Bezos, dan Virgin Galactic karya Richard Branson. Virgin Galactic diperkirakan akan melakukan penerbangan komersial pertama akhir tahun ini, sedangkan SpaceX diharapkan membawa wisatawan ke luar angkasa pada akhir tahun 2020.
- EN: