Lady Gaga Lady Gaga Getty Images
Kamis, 27 Maret 2025 04:55

Lady Gaga Digugat Perusahaan Surfboard Senilai 100 Juta Dolar

“Mereka yang akan tergulung ombak,” kata pengacaranya....

Penyanyi Lady Gaga sedang digugat oleh perusahaan papan selancar Lost International, yang menuduhnya menjiplak logo “Mayhem” — nama dan gaya tulisan yang telah lama diasosiasikan dengan merek tersebut — untuk album barunya dan lini merchandise. Namun, tampaknya Gaga sama sekali tidak khawatir.

Menurut TMZ, Lost Surfboards telah mengajukan gugatan atas pelanggaran merek dagang, dengan klaim bahwa mereka memiliki hak atas nama “Mayhem” dan bahwa desain yang digunakan Gaga hampir identik dengan milik mereka, yang telah dipakai sejak tahun 2015 pada papan selancar, kaus, dan produk streetwear lainnya.

Gugatan tersebut menyebut bahwa Gaga merilis album berjudul Mayhem, meluncurkan tur dengan nama yang sama, serta menjual produk-produk dengan identitas visual yang — menurut pihak Lost — diambil secara sepihak dan tanpa izin.

Perusahaan selancar tersebut meminta agar penggunaan logo segera dihentikan, serta menuntut ganti rugi yang bisa melebihi 100 juta dolar, termasuk keuntungan yang diduga telah diperoleh Gaga dari penggunaan logo tersebut.

Perbandingan antara logo Lost dan logo tur baru Lady Gaga / TMZ

Namun kasus ini tampaknya tidak berhenti di situ. Nama “Mayhem” sebenarnya bukanlah sesuatu yang eksklusif di dunia selancar. Faktanya, “Mayhem” juga merupakan nama band black metal legendaris dan kontroversial asal Norwegia, yang dibentuk di Oslo pada tahun 1984 dan dianggap sebagai salah satu pelopor genre tersebut.

 

Penampakan kaus band Mayhem

Band Mayhem dikenal bukan hanya karena musik mereka yang ekstrem, tetapi juga karena berbagai peristiwa kelam dan tragis: bunuh diri vokalis Per Yngve Ohlin (“Dead”) pada tahun 1991, dan pembunuhan gitaris Øystein Aarseth (“Euronymous”) pada tahun 1993 oleh mantan bassist Varg Vikernes (Burzum). Selain itu, beberapa anggota band ini juga dikaitkan dengan serangkaian pembakaran gereja di Norwegia pada era 90-an.

Meski demikian, merek …Lost — yang dipimpin oleh shaper ternama Matt “Mayhem” Biolos — mengklaim bahwa sejak 2015 mereka telah memegang hak komersial atas kata “Mayhem” dalam konteks selancar, pakaian, dan aksesori. Mereka menuduh Lady Gaga telah mengambil nama dan gaya visual tersebut untuk mempromosikan album, tur, dan lini produknya.

Gugatan yang diajukan di AS itu menuntut penghentian segera penggunaan logo, serta ganti rugi minimal 100 juta dolar.

Dari pihak Lady Gaga, tanggapannya tegas dan percaya diri. Pengacaranya, Orin Snyder, menanggapi gugatan tersebut dengan santai:

“Ini mengecewakan — tapi tidak mengejutkan — bahwa ada pihak yang kini mencoba mengambil keuntungan dari kesuksesan Lady Gaga melalui gugatan tak berdasar atas nama Mayhem. Ini hanyalah bentuk penyalahgunaan sistem hukum yang oportunistik dan tidak punya dasar.”

Ia pun menambahkan:

“Mereka hanya mencoba menumpang kesuksesannya. Tapi akhirnya, mereka sendiri yang akan tergulung ombak.”

Sementara itu, Gaga telah mengumumkan tanggal-tanggal baru untuk tur konsernya, The Mayhem Ball, yang akan dimulai pada 16 Juli di Las Vegas — sebuah sinyal bahwa ia tidak berniat mundur.

Dengan sebuah merek selancar dan band black metal berbagi nama yang sama, muncul pertanyaan yang menarik: bisakah seseorang benar-benar mengklaim hak eksklusif atas sebuah kata seperti “Mayhem”?

 

 

 

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top