BANJIR BANDANG MELANDA GARUT, INILAH PENYEBABNYA
Kurang lebih 16 orang ditemukan tewas dan sejumlah orang lainnya hilang akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Indonesia sedang berduka, Pasalnya musibah kembali menerpa salah satu daerah di bumi Indonesia. Banjir bandang melanda Garut pada hari Selasa lalu pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB akibat meluapnya air Sungai Cimanuk. Sebanyak 7 kecamatan tergenang air dan hingga saat ini kurang lebih 16 orang ditemukan tewas dan lebih dari 1.000 diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang di Kabupaten Garut hingga saat ini masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Duka yang mendalam dari bangsa Indonesia terlihat dari banyaknya kicauan #PrayForGarut di media sosial. Selain #PrayForGarut, netizen juga mengicaukan #PrayForSumedang sebagai bentuk duka atas longsor yang terjadi di Sumedang dalam waktu yang hampir bersamaan, yaitu pada Selasa (20/9) malam.
BNPB melihat banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk di Garut Jawa Barat diakibatkan rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS). Ditambah lagi curah hujan tinggi yang melanda di 5 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Sutopo mengatakan rusaknya DAS Sungai Cimanuk dilihat dari parameter Kohefisien Rezim Sungai (KRS). Di mana paramater KRS Cimanuk rumahnya telah di atas batas normal. Sutopo mengatakan kerusakan DAS Sungai Cimanuk terlihat ketika hujan lebat yang menyebabkan air pasang meluber hingga ke permukaan. Sehingga menimbulkan banjir bandang ke pemukiman penduduk.
"Puncaknya pukul 01.00 WIB, dini hari terjadi banjir bandang yang melanda di 7 kecamatan, kemudian pagi tadi air sudah surut ini menujukan DAS Cimanuk sudah kritis, sudah rusak. Ketika hujan membuat banjir begitu besar, tetapi setelah hujan selesai langsung surut begitu cepat. Ini menunjukan kerusakan begitu masive di DAS Cimanuk," pungkasnya.
- EN: