RIBUAN HEKTAR LAUT TERCEMAR AKIBAT PIPA MINYAK BOCOR DI BALIKPAPAN
Tumpahan minyak mentah telah mencemari kurang lebih 7000 hektar lautan di teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hal ini terjadi karena kebocoran pipa minyak yang diduga terkena jangkar kapal. Padahal sudah diberitahukan pada kapal-kapal yang bersandar tidak bisa memasang jangkar di sekitaran pipa minyak dan gas, namun kala itu kondisi sedang hujan badai, sehingga beberapa kapal mungkin terpaksa memasang jangkar.
Akibat dari tumpahnya minyak ini, penduduk setempat banyak yang mengeluh pusing karena telah terus-menerus mencium bau minyak tersebut. Selain itu, Penambak udang di daerah sekitarnya juga harus menghadapi kerugian besar, karena udang-udang tidak bisa dikonsumsi, dan sisanya banyak yang mati.
Tim dari Pertamina telah menyampaikan permohonan maaf, dan berjanji untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Dijadwalkan kurang lebih dalam 11 hari ini Balikpapan masih akan dalam status darurat.
Diketahui PT Pertamina (Persero) mengecek pipa bawah perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, tiga tahun sekali. Terakhir kali, pengecekan dilakukan pada 25 Oktober 2016. Sesuai prosedur, teknisi menyelam untuk mengecek kondisi eksternal pipa, melindungi logam pipa dari korosi, dan menebalkan spot atau cathodic protection. Setelah dicek, kondisi pipa dinyatakan sesuai dengan Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) yang diterbitkan Direktorat Jenderas Minyak Bumi dan Gas (Migas).
Pipa tersebut memiliki ketebalan 12,7 milimeter. Pipa terbuat dari bahan carbon steel pipe API 5L Grade X42. Kekuatan maksimum tekanan pipa selama proses pengaliran minyak Maximum Allowable Operating Pressure (MAOP) yaitu 1061.42 pound-force per square inch (Psig).
Dalam peristiwa tersebut lima orang ditemukan tewas dan seorang alami luka bakar. Sebanyak 162 perahu nelayan tidak bisa dipakai melaut, selain itu juga alat tangkap mereka tercemar minyak. Meski telah dibersihkan, masalah belum tuntas. Sebab lapisan minyak tak hanya ditemukan di pantai. Lapisan minyak juga ditemukan di kolong dan tiang rumah. Kondisi itu terjadi pada warga di empat kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat.
- EN: