Kita semua memimpikan hidup tanpa kesedihan dan melakukan semua yang kita bisa untuk menjalani hidup ini, tetapi penderitaan adalah bagian dari kondisi manusia dan Mick Fanning tahu lebih baik daripada orang lain.

Selama perjalanannya yang penuh suka duka ini, ia harus menerima saudaranya, Sean, meninggal dalam kecelakaan mobil, yang tidak mudah untuk diatasi, kala itu Mick masih memiliki tubuh langsing dan rambut putih bersih, kehilangan sosok penyemangat utama yang ia kenal.

Kemudian pernah alami cedera serius pada lututnya di tahun ketiga nya di World Tour. Kala itu dikatakan Mick harus benar-benar mundur dari ombak kompetisi. Kembali menyedihkan adalah ketika ia harus kehilangan kakaknya yang saat itu Mick tengah berkompetisi di Pipe Masters Hawaii.

Fanning telah mengatasi segalanya di persimpangan agungnya, di tahun pertama Tour ia berada di top 5 dan Rookie of the year, di tahun kedua dia berada di posisi ke-4, tahun ketiga turnya mengalami cedera yang sangat serius tapi itu tidak menghentikannya. Beristirahat dari kompetisi selama 6 bulan, kemudian kembali dengan kemenangan dan menang di rumahnya pada gelombang Snapper Rocks, akhirnya pada tahun 2007 dia menghancurkan Kelly Slater dan menjadi orang Australia pertama dalam 15 tahun untuk mengalahkan Slater.

Mick juga pernah mengalami kejadian tak terduga yakni hampir mati karena serangan hiu putih sebesar 5 meter di J-Bay Open di tahun 2015.

Semua hal yang dialami Mick Fanning belum tentu dapat dihadapi dengan kuat oleh orang lain seperti yang Mick lakukan. Penderitaan yang ia lalui mungkin belum berakhir, namun yang pasti didepan seluruh pecinta setia Mick Fanning, ia menunjukkan ketegaran dan keramahan yang luar biasa. Kini Mick sudah resmi meninggalkan jalan kompetisi. Yang ia lakukan saat ini hanyalah menikmati hidup, meluangkan lebih banyak waktunya bersama keluarganya yang tersisa terutama ibunya, berselancar kemana saja mencari ombak terbaik di seluruh dunia.

Mick, Kaulah juara sesungguhnya!