Kamis lalu, 9 Mei, sekitar jam 5 sore, Kim Mahbouli, surfer selancar berusia 28 tahun meninggal setelah diserang oleh hiu di Saint-Leu, di tempat berselancar bernama tortue.

Pada pukul 16:26, pusat pemantauan dan penyelamatan operasional regional di Pulau Reunion (CROSS) telah diberitahu tentang kemungkinan serangan hiu di Saint-Leu oleh Fire and Rescue Operations Center (CODIS). Seorang saksi yang melaporkan hilangnya seorang surfer dari permukaan air dan bahwa hanya papan seluncurnya yang terlihat dari pantai.

Meskipun mekanisme penyelamatan segera diaktifkan termasuk staf medis, 15 "polisi militer" dan 3 petugas polisi kota, tidak mungkin untuk menghidupkan kembali Kim yang memiliki luka mendalam di seluruh tubuhnya.

Karena Pulau Reunion terkenal dengan risiko serangan hiu, sebuah dekrit diberlakukan yang melarang aktivitas maritim, di kisaran 300 meter dari pantai, kecuali di zona yang diawasi dan yang ditentukan oleh pemerintah daerah. Penghormatan atas tindakan ini sangat penting untuk menjaga keselamatan pelaut dan membatasi risiko kecelakaan.

Sebelumnya Kamis, menurut sumber resmi, pemerintah setempat telah mengeluarkan pernyataan sebelumnya di pagi hari untuk berhati-hati dalam berkegiatan laut, mengutip risiko serangan hiu-banteng karena perubahan suhu air.

Pulau Reunion secara historis menjadi tujuan populer bagi para peselancar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini juga dikenal sebagai "hotspot" serangan hiu, dengan berselancar menjadi sangat terbatas.

Menyusul insiden terbaru, pemerintah setempat mengatakan bahwa langkah-langkah ketat masih diperlukan untuk menjaga orang tetap aman.