POLEMIK "SURFER FIGHT" : OMBAK UNTUK SIAPA SAJA!!
Surfing sesungguhnya mengajarkan kita untuk berbagi, bukan begitu?
Kali ini kami akan mengangkat sebuah masalah yang sering terjadi diantara para peselancar lokal dan turis. Tak jarang banyak terjadi perkelahian lantaran berebut ombak antara si peselancar ini. Entah si peselancar lokal kadang merasa itu adalah area nya jadi ia merasa berhak lebih dulu mendapat ombak, atau kadang memang si sang turis merasa lebih hebat dan ngeyel comot ombak terus terusan. Well...
Seperti kita semua tahu, kalau lautan itu bukan milik perorangan baik orang lokal atau apapun, tapi lautan itu milik alam yang memang teruntuk siapa saja yang ingin menikmatinya. Bukankah surfing mengajarkan kita untuk berbagi?
Kami ambil contoh yang dialami oleh teman kami yang memang "Bule", dimana ia sedang menikmati sesi surfing di pantai Yeh Gangga, Bali. Disana ada sekitar 5 orang surfer lokal yang juga sedang menikmati sesi surfing. Satu persatu mereka bergiliran mengambil ombak, namun tidak memberikan kesempatan kepada teman kami untuk mengambil ombak.
Cerita diatas hanya satu dari contoh kecil keegoisan surfer lokal yang mungkin tidak mengerti bagaimana peraturan surfing yang sebenarnya. Jika diantara kalian sering bertravel, tentunya kalian akan mengerti bagaimana menyikapi hal ini dan memahami betapa harusnya saling menghargai di dalam air.
OK, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan surfer lokal. Terkadang adapun "bule" yang memang dalam istilah katanya kita bisa panggil senga atau konyol, Nah bagaimana menghadapi bule yang begini? Apa langsung panggil teman kita terus hajar si bule? hoho..tunggu dulu jangan bertingkah anarkis ya. Caranya adalah ajak dia bicara dan sampaikan permasalahan kalian dan beritahu dia kesalahan apa yang ia lakukan saat surfing.
Kali ini ada cerita kebalikannya, dimana si Bule dengan gagahnya mau menghajar salah satu surfer lokal di Keramas, Bali. Cerita ini kami dapat dari situs Baliwaves.com dimana terjadi perkelahian antara turis dan surfer lokal. Diketahui letak kesalahannya memang ada pada sang turis ini.
Sesungguhnya masalah seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi terjadi di negara lain dan sudah menjadi topik utama dalam berita surfing. Kesimpulannya adalah, saling menghargai ketika kalian surfing dengan siapapun dan berbagilah ombak dengan sipapun kenal ataupun tidak kenal. Jika ada masalah, coba bicarakan dan jangan langsung bertindak premanisme.