32 EKOR PAUS TERDAMPAR DI PROBOLINGGO
Dibantu warga setempat, sebagian paus telah kembali ke perairan dan sisanya masih terjebak di pantai
Kurang lebih 32 ekor paus berukuran 3 hingga 5 meter terdampar di pesisir pantai Desa Randu Pitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada hari Rabu siang. Nelayan dan warga setempatlah yang pertama kali menemukan para paus yang terdampar ini sekitar pukul 13.00 siang waktu setempat. Tentulah mereka kaget melihat banyaknya ikan raksasa yang terdampar. Sontak warga dan nelayan yang meilhat tersebut langsung menelepon Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo untuk melaporkan kejadian gawat ini. Apalagi terlihat puluhan ikan paus yang terdampar tersebut tampak lemah dan sebagian dalam kondisi sekarat karena hanya sebagian tubuh mereka yang terendam air laut di pesisir pantai desa setempat.
Usaha warga setempat dan petugas dari Dinas patut diacungi jempol, karena mereka masuk kedalam air dan berusaha mendorong beberapa ikan paus yang masih aktif ke air yang lebih dalam sehingga sebagian paus kembali ke perairan dan sisanya masih terjebak di pantai. Pihak Dinas Perikanan dan Kelautan setempat masih menunggu kedatangan petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sedang dalam perjalanan menuju Probolinggo untuk melakukan identifikasi jenis ikan paus yang terdampar dan upaya penyelamatan yang tepat untuk mamalia laut tersebut.
Kini upaya yang juga dilakukan adalah melokalisir pantai agar warga desa yang tidak mengerti tidak mengganggu paus yang sedang terdampar itu dan mengusahakan untuk tubuh ikan ikan paus yang masih terdampar dan lemah ini tetap terendam air laut.
Banyaknya jumlah ikan paus yang terdampar ini merupakan sekali kalinya terjadi di pesisir Probolinggo. Menurut seorang petugas dari Dinas setempat, ia menduga bahwa ikan paus yang terdampar adalah ikan paus jenis pilot. Anehnya ikan paus jenis ini hampir tidak pernah melintasi perairan Probolinggo. Dikatakan cuaca yang ekstrim akhir akhir ini merupakan salah satu faktor mengapa para paus ini terdampar. Sementara untuk masalah kekerasan yang mungkin dilakukan oleh manusia atau nelayan di lautan, hal tersebut tidaklah ditemukan. Jadi paus ini murni terdampar dengan sendirinya.
Hingga kini para paus yang tersisa masih menunggu tim peneliti hewan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk meneliti mengapa para paus ini terdampar dan memeriksa apakah diantara mereka ada yang terjangkit sakit parah atau hanya lemas karena kurang terendam air.
- EN: