Kompetisi Taiwan Open Surfing telah usai, membanggakan dengan diakhiri oleh kemenangan surfer asal Indonesia, Oney Anwar. Kompetisi Taiwan Open sepertinya tempat yang ditakdirkan untuk beberapa surfer Indonesia meraih kemenangan. Setelah di tahun 2011 Dede Suryana memenangkannya, disusul pada tahun 2012 dimenangkan oleh Raditya Rondi, dan kini di tahun 2016 degebet oleh Oney Anwar surfer asal Sumbawa.

"Saya benar benar senang bisa memenangkan QS 1500 Taiwan Open Surfing untuk pertama kalinya ini dan merupakan pencapaian terjauh dalam karir surfing saya. Saya tahu kompetisi akan berjalan sulit, karena banyaknya kompetitor yang hebat hebat seperti dari Australia, Jepang dan tentunya juga dari Indonesia. Tapi saya hanya berusaha dalam setiap heatnya, untuk memulai lebih awal dan mencoba mencetak skor yang baik sekaligus memberi kode kepada surfer lainnya kalau saya benar benar ingin menang disini.. Dan beruntung saya mendapatkan ombak yang bagus dan skor yang baik. so Im so happy Right now!!!"ungkap Oney.

Jika Oney anwar bahagia lantaran memenangkan QS 1500 Taiwan Open Surfing, beda cerita dengan Dede Suryana. Di Taiwan Open Surfing ini Dede meraih gelar juara ASC nya yang untuk kedua kalinya setelah tahun 2014 lalu. Kompetitornya dalam pengejaran gelar yakni surfer asal Filipina Philmar Apilayo gugur membuat kesempatan Dede untuk meraih gelar juara ASC semakin mudah.

Dengan pencapaian yang diraih oleh Oney Anwar dan Dede Suryana tentunya membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia. Serta membuat kita yakin bahwa surfer Indonesia tidak kalah hebatnya dengan surfer surfer negara lain dan surfing Indonesia akan bisa maju seperti negara negara lain.

Untuk juara ASC divisi wanita dimenangkan oleh surfer asal Filipina bernama Nilbie Blancada. Nilbie bersaing ketat dengan surfer muda asal Indonesia bernama Kaliani Johnson dalam perebutan kejuaraan ASC.