Tanggal 3 Agustus merupakan sejarah bagi surfing dunia. Pasalnya pada tanggal tersebut digelar pertemuan antara anggota Komite Olimpiade Internasional yang membahas tentang olahraga apa saja yang akan dimasukkan ke dalam daftar olahraga yang dilombakan pada Olimpiade tahun 2020 di Tokyo nanti. Dan surfing resmi menjadi salah satu olahraga baru di Olimpiade yang nantinya kompetisi akan digelar di lautan asli bukan ombak buatan seperti isu isu sebelumnya.

Persetujuan yang dilakukan dengan proses pemungutan suara terbanyak antara anggota Komite yang digelar di Rio de Janeiro, Brazil.

*Pertemuan sekaligus pemungutan suara anggota Komite Olimpiade Internasional di Rio de Janeiro.

Salah satu alasan mengapa surfing bisa menjadi bagian dari Olimpiade karena Faktanya kini olahraga surfing mulai digandrungi oleh masyarakat dunia terutama kalangan muda. Dan ternyata kebanyakan dari anggota Komite Olimpiade Internasional menyadari akan potensial surfing sebagai olahraga yang akan menjamur di seluruh dunia sehingga akhirnya surfing diresmikan akan masuk sebagai salah satu bagian dari olahraga Olimpiade yang dilombakan.

Selain surfing adapun olahraga lain yang juga akan masuk sebagai bagian dari olahraga Olimpiade Tokyo 2020 yakni karate, panjat tebing dan baseball / softball. Nantinya kompetisi surfing ini akan diikuti oleh atlet pria dan wanita dari 40 negara yang berjuang demi mendapatkan medali Olimpiade yang bergengsi.

Dengan masuknya surfing sebagai olahraga di Olimpiade, maka terbuktilah bahwa surfing merupakan olahraga yang memang sedang digandrungi dan menjamur di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri, tentulah harus mengirim salah satu surfer terbaik untuk berjuang di ajang Olimpiade nantinya. Melihat saat ini kita memiliki banyak surfer atau bibit hebat yang telah bersaing tak hanya di kompetisi nasional tetapi juga Internasional dan tak jarang juga mengalahkan surfer surfer hebat mancanegara. Yang masih jadi pertanyaan, siapakah yang akan mewakili Indonesia untuk surfing di Olimpiade Tokyo 2020?