Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat dan Aceh telah resmi terdaftar sebagai tujuan wisata halal oleh Departemen Pariwisata. Ketiga provinsi ini dibandrol cap "halal" dalam upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan muslim dari negara-negara Asia dan Timur Tengah untuk berkunjung ke Indonesia. Kementerian Pariwisata saat ini menciptakan sebuah tim untuk mempercepat perkembangan pariwisata halal di tiga provinsi ini. Karena faktanya negara tetangga seperti Malaysia menjadi negara paling ideal dijadikan tempat berlibur wisatawan Muslim. Indonesia yang merupakan salah satu negara muslim terbesar yang juga tentunya memiliki lebih banyak tujuan wisata nan indah daripada negara tetangga, harus atur strategi agar turis muslim mau datang ke Indonesia.

Menurut situs pemeringkat wisata halal Cresentrating yang berbasis di Singapura, Malaysia menjadi negara paling ideal dijadikan tempat berlibur wisatawan Muslim, diikuti di tempat kedua oleh Mesir dengan poin 6,7, dan ketiga oleh Uni Emirat Arab bersama Turki dengan poin 6,6. Indonesia yang merupakan salah satu negara muslim hanya berada di posisi keenam dengan poin 6,1 dengan Maroko dan Yordania. Disusul oleh Brunei, Qatar, Tunisia dan Oman dengan poin 6,0.

Maka dari itu Kementrian Pariwisata mengatur strategi dengan membandrol 3 area yakni Aceh, Sumatra Barat dan NTB sebagai tujuan wisata Halal "Muslim Ramah". Program ini dimulai dari program bandara muslim ramah, hotel dan tujuan wisata di mana wisatawan Muslim dapat dengan mudah menemukan tempat untuk beribadah. Serta juga meningkatkan sertifikasi halal untuk restoran dan produk makanan termasuk restoran Jepang dan Korea juga harus melakukan ini.