Melati Wijsen dan Isabel Wijsen adalah gadis muda kakak beradik yang 4 tahun terakhir ini mendirikan program Bye Bye Plastic untuk menghentikan Bali dari penggunaan kantong plastik. Hal ini bermula dari keprihatinan 2 gadis yang masih terbilang anak anak kala itu dimana Melati berusia 12 tahun dan Isabel berusia 10 tahun. Keprihatinan melihat Bali rumah mereka yang dipenuhi dengan sampah terutama sampah plastik. Setelah melewati berbagai usaha dan rintangan, akhirnya Melati dan Isabel berhasil mengumpulkan anggota relawan untuk program bye bye plastic yang kebanyakan adalah anak anak. Bye bye Plastic juga sudah mengantongi peraturan pelarangan kantong plastik di Bali yang dimulai tahun 2018 yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali.

Banyak hal yang dilakukan anak anak ini untuk bisa mendapatkan perhatian dari gubernur dan pemerintahan Bali, salah satunya dengan aksi mogok makan. Mereka benar benar berjuang keras untuk bisa mendapatkan persetujuan Gubernur dalam membebaskan Bali dari penggunaan sampah plastik.

Kini surat peraturan dari sang gubernur telah mereka kantongi. Kali ini mereka akan kembali membuat gebrakan yang masih dalam upaya melestarikan dan membuat Bali tetap berseri. Isabel, Melati dan semua anak yang tergabung dalam grup Bye Bye Plastic akan mengadakan program "Beach Clean Up". Program ini mungkin akan terdengar biasa, namun jangan salah. Program yang digelar anak anak ini akan menjadi program pembersihan pantai terbesar di Bali. Lebih dari 20 tempat di pulau Bali akan menjadi target pembersihan dari mulai Kuta hingga Lovina dan Amed hingga Tabanan.

Dengan tema "One Island, One Voice", Bye Bye Plastic berhasil menggandeng dan bekerjasama dengan beberapa sekolah, kantor, pemerintah dan juga masyarakat untuk bersama sama membersihkan Bali pada tanggal 19 Februari 2017 yang merupakan hari peduli sampah nasional.

Grup Bye bye plastic juga mengajak kalian seluruh sobat Pemburu Ombak untuk berpartisipasi dalam program "beach clean up" terbesar ini.